Musi Rawas, Sumatera Selatan – RD |
Ketua LSM GEMOY, Ferry angkat bicara menyikapi berita yang diterbitkan erabarunews.com bahwa telah terjadi operasi Sikat 1 Musi 2025, Senin 5 Mei 2025 malam, Polres Musi Rawas Sumatera Selatan menangkap dua oknum LSM yang diduga melakukan pemerasan terhadap Kepala Desa Ngadirejo, S.
“Kami mendukung sekaligus mendesak agar Pihak Aparat Kepolisian berlaku tegas “tidak tebang pilih” untuk penanganan kasus ini. Sesuai narasi yang ditulis dalam pemberitaan tersebut, bahwa “dalam penangkapan, polisi mengamankan barang bukti uang tunai senilai Rp 20 juta, tas selempang warna cokelat, dan flashdisk yang berisi rekaman perbincangan antara oknum LSM dengan saksi kades tersebut. Rekaman tersebut menunjukkan bahwa kedua oknum LSM tersebut meminta uang Rp 50 juta kepada S kades Ngadirejo. Menurut pendapat kami kuat dugaan terjadi negosisasi antara pelaku dan kades, sehingga terjadi penyerahan uang 20 juta. Kami mempertanyakan uang 20 juta tersebut dari mana ? “Uang Pribadi, atau Jangan-jangan uang Dana Desa bersumber dari negara,”tanya Ferri.
“Jabatan Seorang Kades adalah terpilih secara politik karena didukung masyarakat, artinya kades memiliki wewenang dan penguasa desa. “Masak sih, penguasa desa tertekan oleh oknum Masyarakat datang dari luar desa,”imbuh Ferry.
Kami meminta kepada Pihak Kepolisian Polres Mura agar lakukan pemeriksaan juga pada Kades tersebut, terkait pengelolaan APBdes. Kalo itu dilakukan secara benar, mestinya tidak ada penyerahan uang 20 juta. Kami mohon jangan sampai ada “kriminalisasi” terhadap peran serta masyarakat. Kami meminta usut tuntas proses penangkapan, dan tidak ada kesan tebang pilih. Dalam hal ini yang tertangkap masih diproses belum memiliki kepastian hukum untuk divonis bersalah. LSM Gemoy berharap agar tidak ada kesan masyarakat seakan penindakan Hukum “Tumpul keatas, Tajam ke bawah.
Kami mencoba konfimasi pada Kades yang bersangkutan belum tersambung sampai berita ini dibuat. Dan kami berencana ikut bersuara dalam aksi “Seruan LSM Wartawan Bersuara”.
(Binsar Siadari)